Teknik Perawatan Mesin
1 1. Definisi Teknik Perawatan Mesin
Teknik perawatan berasal dan kata maintenance
engineering. Maintenance dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan penjagaan sesuatu hal pada kondisi yang
sempurna. Engineering dapat diartikan
sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan pada praktek berupa
perancangan, konstruksi dan operasi struktur, peralatan dan sistem. Dengan
demikian teknik perawatan dapat diartikan sebgai penerapan ilmu pengetahuan
yang bertujuan untuk menjaga kondisi suatu peralatan atau mesin dalam kondisi
yang sempurna.
Kerusakan
mesin dalam suatu instalasi industri dapat mengakibatkan masalah yang sangat
besar dan sangat mahal. Untuk
mengurangi masalah-masalah ini, maka perawatan dan perbaikan perlu diterapkan.
22. Tujuan Teknik Perawatan Mesin
Tujuan utama dari pemeliharaan
terhadap peralatan atau mesin secara garis besar adalah :
a) Kemampuan
berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.
b) Menjaga
kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk
itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
c) Untuk
membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga
modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai
dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut.
d) Untuk
mencapai tingkat biaya maintenance
serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya.
e) Menjamin
keselamatan operator peralatan atau mesin.
f) Mengadakan
kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan
yaitu tingkat keuntungan atau return of
investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang terendah.
33. Peran Program Dalam Perawatan Mesin
Industri
Secara
skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar
berikut :
Perawatan: Suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjagasuatu barang, memperbaikinya
sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.Merawat dalam pengertian “suatu
kondisi yang dapat diterima” antara suatu perusahaan berbeda dengan
perusahaan lainnya. Dibentuknya bagian perawatan dalam suatu perusahaan
industri dengan tujuan :
a) Agar
mesin-mesin industri, bangunan, dan peralatan lainnya selalu dalam keadaan siap
pakai secara optimal.
b) Untuk
menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat membayar kembalimodal yang telah
ditanamkan dan akhirnya akan mendapatkan keuntungan yang besar.
14.
Bagan
Perawatan
Bentuk-bentuk Perawatan :
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinyakerusakan,
atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan(preventif).Ruang lingkup
pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,pelumasan dan
penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selamaberoperasi terhindar dari
kerusakan.
2. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki danmeningkatkan
kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapatditerima.Dalam
perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa,seperti
melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadilebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalamkeadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada
peralatan-peralatan yangharus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya
perubahan ataukelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
Biasanyaperawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat
monitoryang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan
(Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan
setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untukmemperbaikinya harus
disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenagakerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus
segera dilakukan karena terjadi kemacetanatau kerusakan yang tidak
terduga
25. Departemen Organisasi Dalam Proses
Perawatan Mesin Industri
Dalam
pengorganisasian pekerjaan perawatan, perlu diselaraskan secara tepatantara
faktor-faktor keteknikan, geografis dan situasi personil yang mendukung.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan departemen perawatan adalah:
a) Jenis
pekerjaan perawatan akan menentukan karakteristik pengerjaan dan jenis
pengawasan. Jenis-jenis pekerjaan perawatan yang biasanya dilakukan adalah : sipil,
permesinan, pemipaan, listrik dan sebagainya.
b) Kesinambungan
Pekerjaan Jenis pengaturan pekerjaan yang dilakukan di suatu
perusahaan/industri akan mempengaruhi jumlah tenaga perawatan dan susnan
organisasi perusahaan. Sebagi contoh, untuk pabrik yang melakukan aktifitas
pekerjaan lima hari kerja seminggu dengan satu shift, maka program perawatan
preventif dapat dilakukan tanpa menganggu kegiatan produksi dimana pekerjaan
perawatan bisa dilakukan diluar jam produksi. Berbeda halnya dengan aktifitas
pekerjaan produksi yang kontinyu ( 7 hari seminggu, 3 shift sehari) maka
pekerjaan perawatan harus diatur ketika mesin sedang berhenti beroperasi.
c) Situasi
Geografis Lokasi pabrik yang terpusat akan mempunyai jenis program perawatan
yang berbeda jika dibandingkan dengan
lokasi pabrik yang terpisah-pisah. Sebuah pabrik besar dan bangunannya tersebar
akan lebih baik menerapkan program perawatan lokal masing-masing
(desentralisasi), sedangkan pabrik kecil atau lokasi bangunannya berdekatan
akan lebih baik menerapkan sistem perawatan terpusat (sentralisasi).
d) Ukuran
Pabrik. Pabrik yang besar akan membutuhkan tenaga perawatan yang besar dibandingkan
dengan pabrik yang kecil, demikian pula halnya bagi tenaga pengawas.
e) Ruang
lingkup bidang perawatan pabrik Ruang lingkup pekerjaan perawatan ditentukan
menurut kebijaksanaan manajemen. Departemen perawatan yang dituntut
melaksanakan fungsi primer dan sekunder akan membutuhkan super visi tambahan,
sedangkan departemen perawatan yang fungsinya tidak terlalu luas akan membutuhkan
organisasi yang lebih sederhana.
f) Keterandalan
tenaga kerja yang terlatih dalam membuat program pelatihan, dipertimbangkan
terhadap tuntutan keahlian dan keandalan pada masing-masing lokasi yang belum
tentu sama.
36. Struktur Organisasi Dalam Perawatan Mesin
Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar